Rencana kontijensi untuk chiller membuahkan hasil

Bagi pelanggan kami, kerusakan chiller utama menyebabkan kekurangan produksi yang sangat besar. Di waktu lalu, kami merespons panggilan darurat dengan menjalankan lini produksi dengan generator dan chiller pengganti. Tetapi kami tahu bahwa jika kami melakukan perencanaan di awal, kami bisa mengurangi waktu respons di masa mendatang. Kami menyarankan kepada pelanggan agar kami membantu membuat rencana kontijensi. Langkah itu terbayar 18 bulan kemudian ketika chiller tersebut kembali rusak. 

Segera setelah kami mendapatkan telepon bahwa chiller kembali rusak, kami mulai menjalankan rencana kontijensi. Kami memobilisasi daftar peralatan yang sudah dibuat sebelumnya: dua chiller berkapasitas 200 ton, dua generator berkapasitas 500 KW, dua tangki bahan bakar berkapasitas 1.240 galon, dan semua aksesori pendukung. 

Karena kami sudah mendokumentasikan interkoneksi untuk proses itu, penyambungannya menjadi sangat mudah. Pembagian tugas sudah ditetapkan, sehingga semua orang tahu dengan tepat apa yang harus mereka lakukan. Prosesnya berjalan sangat lancar dan efektif dan mampu mengembalikan produksi lebih cepat daripada peristiwa kerusakan lainnya. 

Biaya chiller pengganti lebih rendah dibandingkan biaya hilangnya waktu produksi, sehingga kami memfokuskan seluruh upaya kami untuk mengurangi waktu itu, karena tahu bahwa setiap jam yang dihemat merupakan penghematan bagi pelanggan.

Rencana kontijensi itu menjadikan penggantian chiller yang rusak lebih mudah dan pabrik bisa kembali beroperasi lebih cepat daripada sebelumnya, sehingga menghemat waktu dan juga uang. Hal ini melandasi hubungan kerja yang baik dengan pelanggan dan menunjukkan bahwa kami memprioritaskan kepentingan mereka selama kondisi darurat.